Wednesday, April 27, 2011

UNTUK KAWAN LAMA

This article was written by Anas M.H. and presented on the blog "OPO ANANE REK". We make every effort to work better and we certainly hope to be accepted by readers. Our article themed around anything that inspires us both thinking about; economic, social, political, religion, technology, society, or simply for the brain teasers.
May be useful, this time we wrote with the title:

 

UNTUK KAWAN LAMA 
keywords: economy-society-politics-religion-culture-government 
(Mengenang dan terkenang karena kini usia semakin berkurang teringat masa
terkenang kawan-kawan 
yang kini menghilang dari pandangan mata 
tapi masih terlukis 
dalam relung yang paling dalam... )


Kala aku hilang
Saat senang dan susah resahkan rasa
Datang angin tiupkan cerita lama
Pada bathin hati yang terlena
Pada daun alam yang bicara sendiri
Dan dalam hening datang bayang - bayang
Ada tertawa
Ada tanya
Ada celoteh nakal
Sapaan dan saling cerita
Dan apa saja saat kita sama - sama di sana

Untuk kawan lama,
Kemana perginya dongeng orang tua
Saat kita di atas angan sendiri
Saat kita terhempas badai i jalan berduri
Kemana,
Kemana lagi harus ku cari
Dongeng sejati yang tak ku temui di sini

Untuk kawan lama,
Begitu cepat coretan kisah kita berakhir
Yang kini hanya terukir di hati masing - masing
Yang mungkin tidak di perdulikan lagi
Karena kini telah kau temukan lambang baru
Di tengah takdir yang telah kita lampaui,

Untuk kawan lama,
Adakah jejakmu masih di sana
Telapak naluri yang pernah menggores dinding dunia
Dengan senyuman nurani yang menggelitik banyak jiwa
Atau terkikis nafsu yang kuasai serakahmu

Untuk kawan lama,
Ada banyak angka yang menghitung usia
Ada banyak kata yang merangkai makna
Ada banyak khayal diantara kita
Tapi tak banyak nasib menaruh iba
sementara,
Setiap kali terlihat pesona di sana
Biru langit itu masih penuh dengan asap mega-mega
Yang sesekali tampak seperti bayanganku sendiri
Seolah ada banyak gundah
Isakan sesak lautan air mata


Untuk kawan lama,
Kita pastikan kini ada sisa cerita
Selembar jiwa untuk abadikan kisah lama
Dan pastikan kita tak salah langkah
Di atas kaki bumi Illahi Robi
Teguh dan kita satukan hati bathin ini
Dan tinta alam yang akan ukir langit-langit
Dalam lembar harian kita masing-masing
Dan kita takkan saling lupa
Meski ada gejolak ingin mencari jalan sendiri

Anas, Malang 5 Juli 1992

Thank you for your attention and visits, we hope the suggestions and criticisms the reader if it pleased.

keywords: economy-society-politics-religion-culture-government

0 comments:

Post a Comment

KOMENTAR MELALUI AKUN FACEBOOK

Kami sangat berharap dan berterimakasih banyak bilamana para PEMBACA berkenan memberikan kritik dan Sarannya melalui akun Facebook di bawah ini: